Minggu, 04 November 2012

Short-Tailed River Stingray

Dengan bentuk yang bundar, Short-Tailed River Stingray (Potamotrygon brachyura) mungkin terlihat tidak berbahaya, tetapi memiliki senjata rahasia yaitu alat penyengat beracun. salah satu anggota dari keluarga hiu ini biasanya tidak menyerang, tetapi mereka akan menyerang jika harus. Dalam rangka untuk melindungi diri mereka sendiri ketika mereka merasa terancam, mereka akan menyerang menggunakan sengatan mereka, meninggalkan luka pada musuh-musuh mereka. Mayoritas cedera ikan pari pada manusia terjadi ketika seseorang tidak sengaja menginjak ikan pari ketika mereka sedang berjalan di tanah bawah air. Ikan pari mempertahankan diri dari predator dengan menutup tubuh mereka di pasir, sehingga sangat mudah bagi orang untuk menginjak mereka secara tidak sengaja.

Ini ikan pari ini adalah yang terbesar dari spesies Potamotrygon, dengan diameter mencapai 4,9 kaki dan bobot 459 pound. Rekor terbesar yang pernah dicatat untuk Short-Tailed River Stingray mencapai bobot  661 pound. Ikan pari betina tidak bertelur. Sebaliknya, mereka melahirkan dengan bentuk seutuhnya ikan pari muda sebanyak 19 ekor pada satu waktu. Anak ikan pari memakan plankton, yaitu organisme kecil yang ada di dalam air, setelah mereka lahir, sampai mereka sedikit lebih besar dan kemudian mulai mengkonsumsi moluska kecil, krustasea, larva serangga air dan ikan.

Kita bisa menemukan makhluk yang terancam punah ini di perairan air tawar di Brasil, Argentina, Paraguay dan Uruguay. Nelayan sering memburu mereka untuk makanan dengan cara menangkap ikan pari yang lengah ketika ikan ini sedang beristirahat di perairan dangkal. Warna-warna cantik dari Short-Tailed River Stingray muda menempatkan mereka di antara hewan-hewan air yang ditangkap dan dijual untuk peliharaan di akuarium. Tapi manusia bukanlah satu-satunya ancaman terhadap spesies ini. Pencemaran air, pembangkit listrik tenaga air dan degradasi habitat juga memainkan peran dalam menurunnya jumlah mereka.



Short-Tailed River Stingray


Tidak ada komentar:

Posting Komentar